Translate

Kamis, 04 Agustus 2016

JRPASS , apa yang perlu kita ketahui sebelum membeli JRPASS

salah satu hal yang paling banyak ditanyakan adalah apa itu JRPASS,
apa kita harus beli JRPASS kalau ingin jalan jalan ke jepang sendiri ajah? nggak ikut tur ?

jawaban nya may, maybe yes maybe no ...

setiap merencanakan perjalanan,  kita biasanya selalu membuat itinerary, yaitu blueprint rencana perjalanan kita.

dalam itinerary itu tentu berisi semua detail mengenai kemana tujuan kita selama di jepang, sarana transportasi apa yang akan digunakan, berapa budget yang harus kita siapkan dll. dan jepang adalah salah satu negara yang memiliki jaringan kereta terbaik di dunia. manfaatkanlah ini.

tapi harga tiket di jepang cukup mahal terutama untuk Shinkansen, coba bandingkan ilustrasi naik shinkansen dari osaka ke tokyo itu kira kira 15.000yen, dengan lama perjananan kurang lebih 3 jam





























sedangkan tiket pesawat udara LCC dari osaka ke tokyo adalah kurang lebih 10.000yen dengan lama penerbangan 1jam30 menit.




jadi naik shinkansen tidaklah murah, tapi sangat efisien. kenapa?

karena kalau naik pesawat udara kita perlu waktu untuk ke bandara, cek in, menunggu pesawat, belum lagi delaynya dan tibanya di bandara yang biasanya berlokasi di pinggir kota.

sebaliknya dengan shinkansen kita bisa naek subway ke station shinkansen terdekat dan lebih banyak jadwal shinkansen dibanding pesawat udara.

untuk mensiasati biaya transportasi kereta yang tinggi di jepang, kita punya alternatif yaitu JR PASS.

JR PASS (JapanRailPass) adalah tiket terusan untuk kereta JR di jepang dengan harga khusus yang jauh lebih murah dari harga normal,  tapi hanya bisa dibeli turis asing di negara asalnya sebelum masuk ke jepang, dan dapat dipergunakan di jaringan kereta JR di jepang. serta memiliki masa 7 hari, 14 hari dan 21 hari. JR Pass dapat dibeli dalam 2 versi, kelas reguler dan kelas green car (semacam kelas eksekutif). untuk selanjutnya kita akan membahas yang kelas reguler saja. JR Pass umumnya tidak bisa digunakan untuk kereta operator selain JR.

waktu kita menyusun itineray, tentu kita menghitung pengeluaran untuk transportasi, kereta, bus dan pesawat lokal. khusus untuk kereta saya pakai Hyperdia.com.

di hyperdia kita bisa secara detail mengetahui berapa harga tiket dari satu tempat ke tempat yang lain berserta lama perjalanan , pilihan jenis kereta dan juga dimana kita harus transfer keretanya.





jumlahkan semua harga tiket kereta yang harus kita beli, termasuk Shinkansen. kalau total itu jauh lebih tinggi dari harga JR PASS, maka belilah JR PASS.

sederhananya, kalau kita melakukan perjalanan dengan Shinkansen Hikari dari  Osaka - Tokyo dan Tokyo - Osaka pulang pergi maka BELI lah JR PASS, nggak usah pikir pikir lagi (catatan: JR PASS tidak berlaku untuk shinkansen Nozomi dan Mizuno).

Kalau kita tiba di Osaka dan berencana pulang dari Tokyo atau sebaliknya, dan hanya menggunakan shinkansen dari osaka - tokyo 1 arah saja, maka perhitungkan total biaya kereta lain nya.

misalnya kami yang tiba di Osaka, jalan jalan ke daerah Gifu, lalu ke Tokyo, kira kira total harga tiket kereta JR 35.000yen, jadi JR PASS 7 hari seharga 29.000yen adalah pilihan yang lebih baik, karena JR PASS sudah mengcover shinkansen dan kereta JR lokal  di rute yang kami rencanakan, dan masih bisa digunakann untuk kereta JR lainnya dan salah satu commuter paling aktif di Tokyo, Yamanote Line.


harga JR Pass


Voucher JR PASS



tiket JR PASS

tapi kalau kita adalah type jalan jalaner yang slow pace maka jangan beli JRPass. misalnya kita berencana tiba di osaka, tinggal di osaka beberapa hari sambil daytrip ke kota sekitarnya kyoto, nara, kobe terus lanjut ke kanazawa, tinggal beberapa hari disana, kemudian kembali ke osaka saja. maka jangan beli JRPass. masih banyak pass lain yang bisa memenuhi itinerary itu dan lebih murah.

atau walaupun kita berencana jalan jalan selama 12hari dan tiba di osaka, tinggal beberapa hari di osaka, kemudian naik shinkansen ke tokyo untuk ke disneyland dan shibuya, juga jangan beli JRPass. karena hanya akan sia sia aja tuh JRPass.

jadi kembali ke itinerary kita masing masing apakah perlu beli JR Pass seharga 3juta lebih itu.



Rabu, 03 Agustus 2016

OSAKA , Kansai International Airport, bandara yang terletak di pulau buatan


Pesawat yang kami tumpangi mendarat dengan mulus ...

Setelah menempuh 9 jam penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta ditambah dengan transit di Kuala Lumpur, akhirnya kami sampai di Osaka pagi harinya


Kansai International Airport                                                                               (foto: en.wikimedia.org)

KIX (Kansai International Airport) merupakan bandara modern yang dibangun diatas pulau buatan manusia.

Setelah melewati imigrasi kami segera ke bagian baggage claim mengikuti petunjuk yang tertulis dalam bahasa Inggris. Sampai disini kami masih optimis karena semua signboard ada bahasa Inggris nya.

Dengan trolley penuh koper kami berjalan keluar dari area baggage claim, rencana nya saya mau ke bank untuk menukar uang yen pecahan 10.000yen (Rp.1.200.000,- ) menjadi pecahan 1.000yen Rp.120.000,-. Akhirnya ketemu bank, saya masuk ... nah disini awalnya.

Susah payah saya berusaha menjelaskan kepada petugas teller bahwa saya mau memecahkan uang 10.000yen menjadi 10 lembar uang 1.000yen karena saya mengira perlu uang pecahan kecil untuk belanja di mini market atau keperluan lainnya. Karena nggak kunjung jelas, lalu muncul seorang wanita dari satu ruangan. Mungkin managernya kali ya. Dia menanyakan keperluan saya dengan sangat sopan, saya jelaskan dengan bahasa inggris pelan pelan. Akirnya mungkin dia ngerti karena saya diminta mengisi selembar form, lalu dia bicara bahasa jepang kepada teller nya dan akhirnya berhasil saya menukar 10.000yen menjadi 1.000yen sebanyak 10 lembar.

Kami lalu menuju ke minimarket yang terletak tidak jauh dari bank itu.  Setelah memilih beberapa makanan kecil dan minuman, saya menyiapkan 3 lembar uang 1.000yen dan mengantri di kasir untuk bayar. Saya lihat bapak bapak didepan saya membayar dengan uang pecahan 10.000yen. Saya baru sadar ternyata uang pecahan 10.000yen seharga Rp.1.200.000,- dianggap biasa saja disana. Jadi lain kali nggak usah repot repot nukar uang pecahan kecil ya.


Gate menuju KIX Station terpisaj untuk JR dan Nankai                           (foto: wikipedia.org)

berikutnya kami harus menukarkan voucher JR Pass yang kami miliki dengan Tiket JRpass, ini dapat dilakukan di  JR office yang terletak diseberang gate KIX station yang terpisah untuk kereta JR dan kereta Nankai.

di JR office kami menunjukan passport, voucher JRPass yang kami miliki dan menentukan tanggal untuk mulai aktivasi tiketnya. Setelah mengisi form yang diberikan petugas maka jadilah JRPass kami, tiket berbentuk buku bergambar gunung Fuji  yang dilipat 2.

perlu diketahui bahwa JRpass adalah tiket kereta terusan dengan harga discount yang hanya boleh dibeli oleh orang asing diluar Jepang, jadi kita harus memberi voucher nya sebelum kita masuk ke jepang.


vouvher JRpass dan tiket JRPass                                                           (foto: wikimedia.org)
tiket transportasi kereta di jepang cukup mahal, oleh karena itu kita mesti pintar pintar memilih kartu pass yang banyak tersedia untuk menghemat pengeluaran di biaya transport. Ada JRpass, JRwest, JReast, Hokuriku pass, KansaiThru Pass, Icoca Haruka dll yang memiliki kelebihan berbeda beda tergantung itinerary kita masing masing.

kami juga membeli kartu Kaiyukan Pass, yaitu kartu yang bisa digunakan sebagai tiket masuk ke Kaiyukan (salah satu aquarium terbesar di jepang) digabung dengan tiket kereta Nankai dari KIX ke Namba (daerah pusat kota). Kalau menggunakan kereta JR, maka kita akan sampai ke station lain tapi masih di daerah Namba. Kadang station untuk JR ditambah JR namanya , misal nya JR Namba Station, JR Takayama Station dll.

sampai di Namba station, kami berjalan kaki menuju hotel kami yang terletak di Shinsaibashi area. ternyata di luar hujan gerimis, karena tidak ingin menunggu, kami memutuskan melewati pusat perbelanjaan Shinsaibashi suji, deretan pusat belanja yang jalan kecilnya tertutup atap transparan atasnya.


daerah Dotonbori menuju Shinsaibashi suji                                                                (foto: dok pribadi)

jalur ini juga melewati tempat populer di Osaka yaitu Dotonbori yang terkenal dengan Kani Doraku dan poster Glico, produsen snack Pocky. Jangan lupa di Shinsaibashi Suji untuk mampir di Pedro Cheesecake. Outlet nya kecil tapi yang beli .. antriii ...., cheesecakenya, silahkan coba aja lah ..

akhirnya sampai di hotel kami, lokasi nya di seberang Daimaru (kata orang orang sering ada promo makanan di basementnya), setelah cek in, nitip koper di hotel, kami langsung jalan lagi ke tujuan berikutnya Osaka Castle. banyak alternatif jalur subway di Osaka, hal pertama yang harus kita mengerti adalah bagaimana mencari rute subway di kota ini. Kami lebih senang dengan transportasi subway dibanding bus atau taxi, karena jadwal nya teratur dan sangat cepat karena tidak usah melewati kepadatan lalu lintas.





dari Shinsaibashi cukup naik 1x subway ke Osaka Business Park Station, lalu jalan kaki ke gerbang Osaka Castle. Tidak ada biaya untuk masuk area Osaka Castle, kecuali kalau kita ingin masuk ke castlenya.

Jalan kaki di jepang terasa nyaman walaupun agak jauh karena pemandangannya yang indah dan udara dingin nya yang segar. Tapi kalau sudah sore menjelang malam, tetap aja kaki terasa pegal karena jarak yang kita tempuh.



Osaka Castle                                                                  (foto: dok pribadi)

setelah menjelajahi Osaka Castle, kami beristirahat sebentar dan menemukan food truck di salah satu sudut area castle. Jangan sia-siakan kesempatan jajan snack asli jepang ini...


food truck, mobil yang menjual makanan dan minuman                                  (foto: dok pribadi)

menjelang sore turun hujan gerimis, mungkin karena musim winter maka banyak turun hujan di kota ini. kami berjalan kaki menuju gate keluar yang lain supaya nggak terlalu jauh daripada harus balik lagi ke gate tempat kami masuk tadi.

dari station Morinomiya Station di gate keluar Osaka Castle kami naik subway ke Osakako Station, station terdekat ke Kaiyukan. Kaiyukan adalah salah satu akuarium terbesar di Jepang, dan memiliki Shark Whale, paus hiu yang lambat dan jinak .

bangunan setinggi 7 lantai ini memliki koleksi binatang laut yang sangat komplit. dari ubur ubur sampai paus hiu (shark whale). Suasana malam hari memang di rekomendasi kan untuk dapat melihat kehidupan bawah laut di malam hari yang berbeda dengan aktivitas mereka di siang hari.


Shark whale                 (foto: kaiyukan.com)

puas menikmati Kaiyukan, kami keluar dari akuarium fantastis itu, ternyata hari sudah malam.

masih huajn gerimis, belum berhenti dari sejak sore kami sampai di Kaiyukan ini. Menggunakan payung kami bergegas menuju station subway untuk kembali  di hotel, udara sangat dingin saat hujan gerimis, mungkin karena sarung tangan kami agak basah ... liat di google -2C .. pantes laahhh

Hari ini kami hanya mengunjungi 2 tempat utama ini, karena semalam kami tidak cukup tidur di pesawat jadi tidak ingin memaksakan diri.

dalam perjalanan menuju hotel kami mencicipi Yoshinoya versi negara asalnya. ternyata Yoshinoya di jepang ada menu Unagi (belut)  dan pork, juga ada menu semacam beef pakai kuah yang disajikan dengan telor mentah .. nah yang ini ada pengalaman lucu, karena kami nggak tau gimana cara makan nya. liat kiri kanan, ternyata daging nya dicelup ke telor mentah itu. tapi terlambat ..... telor keburu saya siram ke daging nyaaaa... salaahhhh ... :(


lampu hias di depan Kaiyukan                                                                     (foto: dok pribadi)

malam ini kami harus beristirahat cukup karena perjalanan masih panjang. besok kami akan berangkat menuju Takayama, untuk kemudian mengunjungi Shirakawago hari berikutnya

JRpass akan mulai berlaku untuk 7 hari ke depan. Pengalaman pertama memakai JRpass ... lanjuutt..

catatan, waktu makan di Yoshinoya lebih baik nggak usah pakai bahasa inggris, untuk pesan makanan nya cukup tunjuk gambar di menu dan pakai jari untuk memesan 1, 2 atau 3 porsi .......... ini lebih efektif ... :)