Translate

Rabu, 03 Agustus 2016

OSAKA , Kansai International Airport, bandara yang terletak di pulau buatan


Pesawat yang kami tumpangi mendarat dengan mulus ...

Setelah menempuh 9 jam penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta ditambah dengan transit di Kuala Lumpur, akhirnya kami sampai di Osaka pagi harinya


Kansai International Airport                                                                               (foto: en.wikimedia.org)

KIX (Kansai International Airport) merupakan bandara modern yang dibangun diatas pulau buatan manusia.

Setelah melewati imigrasi kami segera ke bagian baggage claim mengikuti petunjuk yang tertulis dalam bahasa Inggris. Sampai disini kami masih optimis karena semua signboard ada bahasa Inggris nya.

Dengan trolley penuh koper kami berjalan keluar dari area baggage claim, rencana nya saya mau ke bank untuk menukar uang yen pecahan 10.000yen (Rp.1.200.000,- ) menjadi pecahan 1.000yen Rp.120.000,-. Akhirnya ketemu bank, saya masuk ... nah disini awalnya.

Susah payah saya berusaha menjelaskan kepada petugas teller bahwa saya mau memecahkan uang 10.000yen menjadi 10 lembar uang 1.000yen karena saya mengira perlu uang pecahan kecil untuk belanja di mini market atau keperluan lainnya. Karena nggak kunjung jelas, lalu muncul seorang wanita dari satu ruangan. Mungkin managernya kali ya. Dia menanyakan keperluan saya dengan sangat sopan, saya jelaskan dengan bahasa inggris pelan pelan. Akirnya mungkin dia ngerti karena saya diminta mengisi selembar form, lalu dia bicara bahasa jepang kepada teller nya dan akhirnya berhasil saya menukar 10.000yen menjadi 1.000yen sebanyak 10 lembar.

Kami lalu menuju ke minimarket yang terletak tidak jauh dari bank itu.  Setelah memilih beberapa makanan kecil dan minuman, saya menyiapkan 3 lembar uang 1.000yen dan mengantri di kasir untuk bayar. Saya lihat bapak bapak didepan saya membayar dengan uang pecahan 10.000yen. Saya baru sadar ternyata uang pecahan 10.000yen seharga Rp.1.200.000,- dianggap biasa saja disana. Jadi lain kali nggak usah repot repot nukar uang pecahan kecil ya.


Gate menuju KIX Station terpisaj untuk JR dan Nankai                           (foto: wikipedia.org)

berikutnya kami harus menukarkan voucher JR Pass yang kami miliki dengan Tiket JRpass, ini dapat dilakukan di  JR office yang terletak diseberang gate KIX station yang terpisah untuk kereta JR dan kereta Nankai.

di JR office kami menunjukan passport, voucher JRPass yang kami miliki dan menentukan tanggal untuk mulai aktivasi tiketnya. Setelah mengisi form yang diberikan petugas maka jadilah JRPass kami, tiket berbentuk buku bergambar gunung Fuji  yang dilipat 2.

perlu diketahui bahwa JRpass adalah tiket kereta terusan dengan harga discount yang hanya boleh dibeli oleh orang asing diluar Jepang, jadi kita harus memberi voucher nya sebelum kita masuk ke jepang.


vouvher JRpass dan tiket JRPass                                                           (foto: wikimedia.org)
tiket transportasi kereta di jepang cukup mahal, oleh karena itu kita mesti pintar pintar memilih kartu pass yang banyak tersedia untuk menghemat pengeluaran di biaya transport. Ada JRpass, JRwest, JReast, Hokuriku pass, KansaiThru Pass, Icoca Haruka dll yang memiliki kelebihan berbeda beda tergantung itinerary kita masing masing.

kami juga membeli kartu Kaiyukan Pass, yaitu kartu yang bisa digunakan sebagai tiket masuk ke Kaiyukan (salah satu aquarium terbesar di jepang) digabung dengan tiket kereta Nankai dari KIX ke Namba (daerah pusat kota). Kalau menggunakan kereta JR, maka kita akan sampai ke station lain tapi masih di daerah Namba. Kadang station untuk JR ditambah JR namanya , misal nya JR Namba Station, JR Takayama Station dll.

sampai di Namba station, kami berjalan kaki menuju hotel kami yang terletak di Shinsaibashi area. ternyata di luar hujan gerimis, karena tidak ingin menunggu, kami memutuskan melewati pusat perbelanjaan Shinsaibashi suji, deretan pusat belanja yang jalan kecilnya tertutup atap transparan atasnya.


daerah Dotonbori menuju Shinsaibashi suji                                                                (foto: dok pribadi)

jalur ini juga melewati tempat populer di Osaka yaitu Dotonbori yang terkenal dengan Kani Doraku dan poster Glico, produsen snack Pocky. Jangan lupa di Shinsaibashi Suji untuk mampir di Pedro Cheesecake. Outlet nya kecil tapi yang beli .. antriii ...., cheesecakenya, silahkan coba aja lah ..

akhirnya sampai di hotel kami, lokasi nya di seberang Daimaru (kata orang orang sering ada promo makanan di basementnya), setelah cek in, nitip koper di hotel, kami langsung jalan lagi ke tujuan berikutnya Osaka Castle. banyak alternatif jalur subway di Osaka, hal pertama yang harus kita mengerti adalah bagaimana mencari rute subway di kota ini. Kami lebih senang dengan transportasi subway dibanding bus atau taxi, karena jadwal nya teratur dan sangat cepat karena tidak usah melewati kepadatan lalu lintas.





dari Shinsaibashi cukup naik 1x subway ke Osaka Business Park Station, lalu jalan kaki ke gerbang Osaka Castle. Tidak ada biaya untuk masuk area Osaka Castle, kecuali kalau kita ingin masuk ke castlenya.

Jalan kaki di jepang terasa nyaman walaupun agak jauh karena pemandangannya yang indah dan udara dingin nya yang segar. Tapi kalau sudah sore menjelang malam, tetap aja kaki terasa pegal karena jarak yang kita tempuh.



Osaka Castle                                                                  (foto: dok pribadi)

setelah menjelajahi Osaka Castle, kami beristirahat sebentar dan menemukan food truck di salah satu sudut area castle. Jangan sia-siakan kesempatan jajan snack asli jepang ini...


food truck, mobil yang menjual makanan dan minuman                                  (foto: dok pribadi)

menjelang sore turun hujan gerimis, mungkin karena musim winter maka banyak turun hujan di kota ini. kami berjalan kaki menuju gate keluar yang lain supaya nggak terlalu jauh daripada harus balik lagi ke gate tempat kami masuk tadi.

dari station Morinomiya Station di gate keluar Osaka Castle kami naik subway ke Osakako Station, station terdekat ke Kaiyukan. Kaiyukan adalah salah satu akuarium terbesar di Jepang, dan memiliki Shark Whale, paus hiu yang lambat dan jinak .

bangunan setinggi 7 lantai ini memliki koleksi binatang laut yang sangat komplit. dari ubur ubur sampai paus hiu (shark whale). Suasana malam hari memang di rekomendasi kan untuk dapat melihat kehidupan bawah laut di malam hari yang berbeda dengan aktivitas mereka di siang hari.


Shark whale                 (foto: kaiyukan.com)

puas menikmati Kaiyukan, kami keluar dari akuarium fantastis itu, ternyata hari sudah malam.

masih huajn gerimis, belum berhenti dari sejak sore kami sampai di Kaiyukan ini. Menggunakan payung kami bergegas menuju station subway untuk kembali  di hotel, udara sangat dingin saat hujan gerimis, mungkin karena sarung tangan kami agak basah ... liat di google -2C .. pantes laahhh

Hari ini kami hanya mengunjungi 2 tempat utama ini, karena semalam kami tidak cukup tidur di pesawat jadi tidak ingin memaksakan diri.

dalam perjalanan menuju hotel kami mencicipi Yoshinoya versi negara asalnya. ternyata Yoshinoya di jepang ada menu Unagi (belut)  dan pork, juga ada menu semacam beef pakai kuah yang disajikan dengan telor mentah .. nah yang ini ada pengalaman lucu, karena kami nggak tau gimana cara makan nya. liat kiri kanan, ternyata daging nya dicelup ke telor mentah itu. tapi terlambat ..... telor keburu saya siram ke daging nyaaaa... salaahhhh ... :(


lampu hias di depan Kaiyukan                                                                     (foto: dok pribadi)

malam ini kami harus beristirahat cukup karena perjalanan masih panjang. besok kami akan berangkat menuju Takayama, untuk kemudian mengunjungi Shirakawago hari berikutnya

JRpass akan mulai berlaku untuk 7 hari ke depan. Pengalaman pertama memakai JRpass ... lanjuutt..

catatan, waktu makan di Yoshinoya lebih baik nggak usah pakai bahasa inggris, untuk pesan makanan nya cukup tunjuk gambar di menu dan pakai jari untuk memesan 1, 2 atau 3 porsi .......... ini lebih efektif ... :)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar