Translate

Selasa, 26 Juli 2016

TAKAYAMA , kota kecil tradisional Jepang ..

pertama kali menjelajahi Takayama, kota kecil dengan rumah kayu tradisional yang membawa kita serasa hidup di era lain, nggak disangka memiliki keindahan dan nuansa kehidupan Jepang jaman dulu yang penuh pesona dan budaya. Jalan nya sangat bersih, rumah kayu tradisional terawat sangat baik ....


Takayama                                                                                                (foto: dok pribadi)

Sebenarnya kami ke Takayama hanya untuk transit dalam perjalanan menuju Shirakawago. Dengan Tokaido Shinkansen dari Osaka sampai Nagoya, dan menyambung JR Ltd Wide Hida ke Takayama. Kedua rute ini di cover oleh JRPass, jadi cukup datang ke kantor JR di stasiun untuk booking seat nya tanpa bayar (JRpass tidak bisa untuk Nozomi dan Mizuno). Shinkansen memang kereta cepat didesign untuk kecepatan dan kenyamanan, dengan kecepatan mencapai 300km/jam, tapi terasa nyaman didalam kabin kereta yang luas.





Pagi pagi kami cek out dari Hotel Hearton Shinsaibashi yang terletak tidak jauh dari Shinsaibashi Station, berangkat dari hotel dengan berjalan kaki ke Shinsaibashi Station untuk menuju Takayama. Dari Shinsaibashi kita naik subway Midosuji Line ke Shin-Osaka Station, karena Shinkansennya lewat Shin-Osaka. Biasanya stasiun yang pakai nama Shin-... , dilewati kereta Shinkansen. Nah di Shin-Osaka, kita naik Tokaido Shinkansen yang Hikari saja karena Nozomi dan Mizuno tidak  di cover JRPass. Tokaido Shinkansen rutenya dari Osaka ke Tokyo, tapi kita cukup sampai ke Nagoya dan sambung dengan JR Ltd Wide Hida ke Takayama. Kami hanya membawa 1 koper kecil, sisanya dititipkan di hotel karena kami akan kembali ke hotel tersebut lusanya, jadi tidak repot membawa koper yang besar besar.

Karena perjalanan agak panjang kami membeli sarapan Onigiri (semacam lemper dibungkus nori) dan beberapa snack di Familymart yang kami lewati juga Ekiben untuk makan siang di kereta nanti. Ekiben adalah semacam bento kotak makan, biasanya dijual di semua statiun kereta dan jenis nya lebih ke makanan lokal khas daerah tersebut.


ekiben untuk makan siang di kereta                                      (dok:: foto pribadi)

Perjalanan dengan Shinkansen sangat nyaman walaupun pada kecepatan tinggi. Setelah sampai di Nagoya kami pindah kereta ke JR Ltd Wide Hida menuju Takayama.

Rute kereta dari Nagoya ke Takayama ini menyuguhkan pemandangan yang sangat indah. Dengan sungai dan pegunungan nya di musim dingin membuat kita kagum.


Pemandangan dari kereta meuju Takayama                                                  (Foto: dok pribadi)


Setelah menempuh 4 jam perjalanan kereta dari Osaka, kami memasuki area Takayama. Mulai terlihat hamparan salju putih menutupi daerah itu. Indah benar benar indah ...


Pemandangan pinggir kota Takayama                                                   (foto: dok pribadi)

Perlahan kereta masuk Takayama Station, stasiun kecil tapi cukup ramai. Keluar dari stasiun kami langsung ke Terminal Nohi Bus yang terletak di sebelah stasiun kereta itu untuk membeli tiket Nohi bus ke Shirakawago yang telah di booking dari Jakarta. Petugasnya sangat ramah, saya cukup menyebut nomor booking kami, bayar harga tiket nya dan selesai. Langsung kami ke hotel untuk cek in koper.

Hotel Takayama Washington yang kami booking terletak persis di seberang JR Takayama Station, jadi cukup menyeberang jalan raya sudah sampai di hotel tersebut. Hotel ini memberikan fasilitas wifi gratis, tapi harus memakai router yg dipinjamkan receptionist hotelnya.

Koper kami titipkan ke receptionist supaya tidak buang buang waktu, langsung keluar hotel lagi untuk menjelajahi kota Takayama sore itu.


Hotel Takayama Washington                                                                                           (foto: dok pribadi)

Udara dingin tapi cerah sangat mendukung untuk jalan jalan sore. Tujuan pertama kami adalah Jembatan Merah yang terkenal Nakabashi Bridge. Setelah berjalan kaki nggak terlalu lama kami sampai ke jembatan tersebut ... tapi sayang ... jembatan sedang direnovasi, dibungkus terpal dan nggak bisa dilewati.

Maka kami beralih ke Takayama Jinya yang terletak cukup dekat dari jembatan merah Nakabashi Bridge.Takayama jinja adalah gedung bersejarah bekas  pemerintahan di Takayama.

Pemandangan di sekitar nya sangat indah di sore yang dingin tersebut.


Sekitar Takayama Jinja dan Nakabashi Bridge                                                         (foto: dok pribadi)

Karena jembatan merah Nakabashi nggak bisa dilalui, kami memutar arah lewat jembatan lain menuju kota tua Sanmachi Suji.

Takayama adalah kota kecil, jadi jarak dari satu tempat ke tempat yang lain cukup dicapai dengan berjalan kaki saja. Kita bisa naik Loop Bus, tapi dengan berjalan kaki lebih bisa menikmati suasana lokal dan menemui banyak hal2 kecil, seperti toko kue atau toko kecil souvenir.

Sanmachi Suji cukup ramai sore itu, kami menyusuri jalan dengan rumah rumah kayu tradisional yang terawat baik. Disini juga banyak tempat yang menjual Sake minuman khas jepang. Tempatnya ditandai dengan gantungan bola jerami yang besar didepannya. Harganya cukup mahal, terutama yang mutu premium karena Takayama terkenal sebagai salah satu produsen Sake terbaik.


sanmachi suji                                                                                               (foto:dok pribadi)

Satu hal lagi, di Takayama banyak sekali nampak boneka merah seperti ini. Karena penasaran saya mencari tahu di toko souvenir, malah dijual berwarna warni. Inilah boneka mascot dari kota Takayama, Sarubobo. Boneka ini dibuat ibu untuk anak nya dengan berbagai pesan dan harapan. Setiap warna mengandung pesan dan harapan yang berbeda2 untuk anaknya.


boneka Sarubobo - maskot Takayama                                                                   (foto: dok pribadi)

Salju ... suatu kejutan, sore itu mulai turun salju. Karena jarang merasakan hujan salju, moment ini jadi luar biasa sangat menyenangkan. Salju yang turun belum tebal tapi cukup membuat kami ceria di sore yang dingin. Di jalan kami menemukan kios kecil yang menjual Dango, makanan kecil khas daerah ini terbuat dari ketan yang dibentuk bola.

Kami juga menemukan toko kue lokal yang menjual Taiyaki, sejenis bolu kering berbentuk ikan yang diisi dengan kacang merah .... enaaakkk.

Jalan jalan sore dibawah gerimis salju tipis, sambil menikmati Taiyaki, bolu kering berbentuk ikan. Membuat kami jatuh cinta pada kota kecil ini  ... Takayama.


Sanmachi Suji gerimis salju                                                                                     (foto: dok pribadi)


Sore telah larut, kami berjalan kembali ke hotel menyusuri pertokoan kota itu. Walaupun lelah dan dingin tapi kami merasa puas dengan pengalaman kami di kota kecil ini. masih banyak obyek lain yang tidak sempat kami kunjungi karena waktu yang terbatas ... Hida no sato, Higashiyama, Miyagawa morning market dll ..

O ya jangn lupa mampir ke Valor department store, di supermarket nya banyak dijual Sushi pack yang isinya bervariasi dan harganya cukup murah. Sushi nya segaaarrr ... standard quality jepang lah. Satu yang unik, disini ada mie goreng jahe ..... rasanyaaa ...?  aneehh dilidah kita yaa...

Besok kami akan berangkat pagi pagi ke Shirakawago ...... tujuan utama kami



shirakawago                                                                                                         (foto: dok pribadi)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar